Sebagian orang masih gemar merakit PC ketimbang membelinya secara utuh dari vendor. Merakit PC bukan berarti perkara mudah karena satu perangkat saja kurang, PC yang sudah diidam-idamkan bisa tidak menyala.
Motherboard biasanya menjadi komponen awal yang akan dipertimbangkan oleh konsumen, mengingat beragamnya pilihan di pasar. Berikut tips memilih motherboard yang dilansir dari metrotvnews.com.
3 Tips Sebelum Membeli Motherboard:
1. Memilih chipset sesuai kebutuhan.
Terlepas dari AMD atau Intel, Anda akan menemukan banyak sekali varian chipset saat pertama kali mengunjungi toko demi meminang sebuah motherboard. Perlu diketahui bahwa chipset motherboard juga berpengaruh terhadap socket prosesor dan performa akhir saat PC beroperasi. Namun, Anda juga pasti melihat bahwa satu chipset saja memiliki banyak sekali pilihan yang menawarkan desain dan fitur yang berbeda.
2. Bidik prosesor yang diinginkan.
Sebelum memilih motherboard, Anda terlebih dahulu harus menentukan prosesor apa yang akan digunakan. Ya, menentukan “otak” akan sangat penting karena setelah itu, Anda akan berhadapan dengan segudang varian chipset motherboard. Terlepas apakah itu besutan AMD atau Intel, prosesor akan menjadi senjata utama PC Anda untuk berlari menghadirkan kecepatan yang diinginkan.
Sebisa mungkin pilihlah prosesor dengan socket yang tak terlalu baru dan tak terlalu lama demi menjaga investasi yang telah ditanam saat merakit PC idaman. Sebagai contoh, Intel Haswell berada di “tengah-tengah” saat ini dari segi performa dan harga. Kemudian, Anda dapat memilih kecepatan alias clock speed prosesor yang diinginkan, tentunya sesuai dana yang dimiliki.
Jika Anda bingung, langkah pertama yang Anda lakukan adalah mengingat kembali fungsi utama PC Anda setelah merakit, dan prosesor apa yang digunakan.
Contoh mudahnya, jika Anda menggunakan prosesor Intel Haswell (seri mana pun), ada beberapa chipset motherboard yang cocok untuk diduetkan, yaitu H81, H87, B85, dan Z87. Chipset ini bisa dibilang belum ketinggalan zaman karena performanya masih cukup mumpuni untuk beberapa waktu ke depan. Seri tertinggi yang menggunakan huruf Z biasanya menawarkan fitur dan performa yang lebih baik dari seri lainnya. Jika dana Anda sesuai, tidak ada salahnya untuk menggunakan motherboard chipset Intel Z87.
2. Bedakan antara versi standar atau revisi.
Ini tips yang paling penting dari saya karena banyak sekali orang yang belum paham dan sering terkecoh saat meminang motherboard. Beberapa produsen merilis lebih dari satu jenis varian motherboard, dan dari varian tersebut mereka juga seringkali merilis beberapa versi revisinya.
Jika kita melihat arti katanya, versi revisi seharusnya merupakan perbaikan dari versi standar dan menawarkan fitur yang lebih baik, tetapi tidak mengubah harga dari secara signifikan.
Anda dapat melihat pengurangan jumlah komponen, entah itu mosfet atau transistor yang bisa berdampak pada performa.
Masalah berikutnya adalah ketika konsumen sudah melihat bentuk fisik motherboard terlebih dahulu dan membelinya tanpa ragu di toko. Setelah sampai di rumah, kemudian membuka kotaknya, konsumen merasa kecewa karena bentuknya berbeda dengan apa yang ia pesan. Padahal, seri yang tertanam sudah sama, dan penjual pun tidak mengetahui bahwa itu adalah produk versi revisi. Perlu diingat bahwa versi revisi bukanlah produk refurbish atau rekondisi.
0 comments:
Post a Comment